Wednesday, September 27, 2017

PERTOLONGAN PERTAMA PADA KORBAN MIRAS OPLOSAN


keracunan minuman keras oplosan
Korban Keracunan Miras
Cara pertolongan pertama pada korban keracunan akibat minuman beralkohol adalah dengan menjaga jalan napas karena adanya risiko terjadinya aspirasi ke dalam paru-paru yang dapat berakibat fatal. Gejala keracunan alkohol yang sering muncul adalah dehidrasi. 

Pertolongan pertama yang dapat dilakukan yaitu penanganan dehidrasi yang dialami oleh korban. Jika korban sadar dapat dilihat dan ditanyakan apakah
korban mengalami dehidrasi, disarankan untuk memberikan banyak minum untuk mengganti cairan tubuh yang hilang. Sedangkan jika korban tidak sadar segera bawa ke Rumah Sakit untuk mendapat pengobatan.
Setelah dilakukan pertolongan pertama, segera bawa ke rumah sakit atau temui petugas medis terdekat. Tahap penanganan keracunan miras oplosan oleh petugas medis secara suportif dan simtomatik, yaitu:
  1. Penatalaksanaan jalan napas, yaitu membebaskan jalan napas untuk menjamin pertukaran udara.
  2. Penatalaksanaan fungsi pernapasan untuk memperbaiki fungsi ventilasi dengan cara memberikan pernapasan buatan untuk menjamin cukupnya kebutuhan oksigen dan pengeluaran karbon dioksida.
  3. Penatalaksaan sirkulasi, bertujuan mengembalikan fungsi sirkulasi darah.
  4. Jika terjadi mual dan muntah dapat diberikan antiemetik (antimuntah).
  5. Jika korban mengalami ketoasidosis alkohol dapat diberikan Dextrose 5% dalam NaCl 0,9%, vitamin B1 dan vitamin lainnya serta pengganti Kalium apabila diperlukan.
  6. Jika korban menunjukkan asidosis berat atau kejang dapat diberikan Natrium Bikarbonat dan Benzodiazepin.
  7. Asidosis metabolik ditandai dengan napas cepat dan dalam (hiperventilasi). Untuk melihat ada atau tidaknya metanol dalam miras oplosan dapat dilakukan pemeriksaan laboratorium terhadap osmolaritas (anion gap) atau kepekatan darah dalam tubuh.
  8. Dekontaminasi gastrointestinal dapat dilakukan melalui aspirasi nasogastrik.
  9. Jika alkohol mengenai mata korban perlu dilakukan irigasi mata yaitu secara perlahan, bukalah kelopak mata yang terkena dan cuci dengan sejumlah air bersih dingin atau larutan NaCl 0,9% diguyur perlahan selama 15-20 menit atau sekurangnya 1 liter untuk setiap mata. Hindarkan bekas air cucian mengenai wajah atau mata lainnya. Jika masih belum yakin bersih, cuci kembali selama 10 menit. Jangan menggosok mata.
Antidotum
Antidot untuk keracunan metanol dapat menggunakan etanol atau fomepizole. Kedua bahan ini dapat menghambat alkohol dehidrogenase, sehingga mengurangi konversi metabolisme metanol menjadi metabolit toksik (asam), sedangkan asam folinat (folinic acid) harus diberikan dalam hubungannyan dengan pemberian etanol atau fomepizole untuk membantu meningkatkan pembentukan metabolit non toksik. 
Thiamin (vitamin B1) juga dapat diberikan sebagai tambahan terapi pada keracunan metanol untuk pasien yang berpotensi kekurangan vitamin. Thiamin (vitamin B1) bertindak sebagai kofaktor dalam pembentukan metabolit beracun dari metanol.
Sumber: Pedoman Penanganan Korban Keracunan untuk Rumah Sakit

0 komentar:

Post a Comment