Wednesday, September 27, 2017

ANAK PENDEK AKIBAT IBU NIKAH MUDA?


tinggi badan dibawah rata-rata
Ukur Tinggi Badan Anak
Karena pernikahan dini, tubuh anak jadi pendek. Benarkah demikian?
Direktur Bina Gizi pada Direktorat Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak Kemenkes, Ir Doddy Izwardy mengatakan, ibu yang hamil ketika usianya masih sangat muda berisiko besar memiliki anak dengan berat bayi lahir rendah (BBLR). Bayi dengan berat lahir rendah yaitu dibawah 2000 gram umumnya juga memiliki ukuran tubuh yang pendek.

Data berdasarkan Riset Kesehatan Dasar Kementrian Kesehatan tahun 2013. Daerah yang tertinggi yaitu Nusa Tenggara Timur karena tingginya juga angka perkawinan muda di sana.

Pernikahan usia dini bisa memicu anak memiliki ukuran tubuh pendek atau stunting.

Indonesia hingga kini masih menjadi penyumbang terbesar angka anak bertubuh pendek di dunia yaitu berada di urutan nomer lima sebesar 37,2%.

Ketika perempuan menikah dan hamil pada usia 15 hingga 18 tahun, si ibu sebenarnya juga masih dalam masa pertumbuhan, ketika ia mengandung ini sama artinya harus berbagi zat-zat gizi yang penting juga untuk janin, bisa rebutan. Akhirnya ketika lahir berat bayi rendah dan pendek.

Karenanya penting untuk merencanakan usia pernikahan dan kehamilan pada usia yang tepat dimana calon ibu sudah selesai akan masa pertumbuhannya. Baik terhadap kesehatan mental, fisik dan kesiapan fungsi organ reproduksinya. Yaitu ketika perempuaan berada pada usia minimal 20 tahun.

Pada anak yang terlahir dengan berat dan ukuran tubuh yang pendek maka risiko gangguan kesehatan khususnya penyakit tidak menular juga sangat tinggi kelak begitu usianya dewasa.

Jika bayi lahir dengan ukuran normal maka umumnya akan lebih kuat hingga usianya 50 tahun, sedangkan jika ia BBLR maka gangguan kesehatan bisa mulai menyerang bahkan usianya baru 35 atau 40 tahun, seperti diabetes, jantung, hipertensi dan obesitas.

Cara mengurangi risiko stunting

Bayi yang memiliki risiko stunting sudah bisa diketahui sejak ia lahir atau bahkan sejak dalam kandungan, namun ini bukan tidak bisa dicegah atau diperbaiki. Ketika ibu masih hamil maka ia harus memaksimalkan asupan makanan yang bergizi sedangkan ketika bayi sudah lahir maka golden periode atau 1000 hari kehidupan pertama bayi adalah masa yang tepat.

Orang tua harus mengejar pada 1000 hari pertama kehidupannya dengan memberikan asupan makanan yang bergizi dan rutin mengunjungi layanan kesehatan seperti posyandu untuk memantau pertumbuhan dan kesehatan bayi. Jadi jika ada gangguan kesehatan bisa diketahui lebih cepat berikut upaya pengobatannya.

Sumber: Direktorat Bina Gizi Kemenkes

0 komentar:

Post a Comment