Wednesday, September 27, 2017

PENGOBATAN PENYAKIT POLIO


medical cure for polio patient
Pengobatan Pasien Penderita Polio
Belum ada pengobatan antivirus yang spesifik untuk penyakit polio sampai saat ini. Pleconalir, satu antivirus yang aktif secara invitro terhadap picornavirus telah dicoba di beberapa pusat penelitian di dunia. Untuk mengurangi jumlah virus serta meningkatkan daya tahan tubuh pasien, dapat diberikan zat imunoglobuline.

Pada prinsipnya pengobatan polio ditujukan pada pencegahan terjadinya cacat agar anak dapat tumbuh senormal mungkin.
Pengobatan ini bergantung pada jenis polio yang diderita.

A. Pengobaatan Pada Poliomielitris Abortif
  • Cukup diberikan analgetika dan sedatifa
  • Diet adekuat
  • Istirahat sampai suhu normal untuk beberapa hari, sebaliknya dicegah akivitas yang   berlebihan selama 2 bulan dan 2 bulan kemudian diperiksa neuroskletal secara teliti.
B. Pengobaatan Pada Poliomielitis Non Paralitik
  • seperti tipe abortif
  • Selain diberi analgetika dan sedatif dapat dikombinasi dengan kompres hangat selama 15  hingga 30 menit, setiap 2-4 jam.
C. Pengobaatan Pada Poliomielitis Paralitik
  • Membutuhkan perawatan di rumah sakit
  • Istirahat total minimal 7 hari atau sedikitnya fase akut dilampaui
  • Selama fase akut, kebersihan mulut dijaga
  • Perubahan posisi penderita dilakukan dengan penyangga persendian tanpa menyentuh otot dan hindari gerakan memeluk punggung
  • Fisioterapi, dilakukan sedini mungkin sesudah fase akut, mulai dengan latihan pasif dengan maksud untuk mencegah terjadinya deformitas.
  • Akupuntur dilakukan sedini mungkin
  • Interferon dilakukan sedini mungkin, untuk mencegah terjadinya paralitik progresif
D. Pengobaatan Pada Poliomielitis Bentuk Bulbar
  • Perawatan khusus terhadap paralisis palatum, seperti pemberian makanan dalam bentuk padat atau semisolid
  • Selama fase akut dan berat, dilakukan drainasepostural dengan posisi kaki lebilr tinggi (20 -25)8, muka pada satu posisi untuk mencegah terjadinya aspirasi, pengisapan lendir dilakukan secara teratur dan hati - hati, kalau perlu trakeostomi.
Sumber: FKM Univ. Hasanudin

0 komentar:

Post a Comment